I was smiling when i read those essay after about 9 years. Some of my characters has changed already. they were written when i was in university and in Self Development Class. My lecturer gave the students task to tell about our self and character. See below essay:
Saya seorang mahasiswa Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada. Saya memilih perguruan tinggi ini karena perguruan tinggi ini adalah perguruan tinggi negeri sehingga spp-nya lumayan murah, dipercayai oleh beberapa perusahaan dan biaya hidup di Yogyakarta yang murah. Saya memilih jurusan ini karena saya ingin merancang mesin yang sesuai tuntutan zaman. Saya tidak cukup energik untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga besar sehingga saya tidak berminat mengambil kegiatan yang berhubungan dengan olahraga.
Sesungguhnya saya suka berorganisasi tetapi saya belum pernah terlibat dalam kepengurusan di salah satu organisasi yang ada di Universitas Gadjah Mada. Akan tetapi saya pernah terlibat dalam kepanitiaan penyelenggaraan paskah teknik 2000 atas nama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Saat itu saya menjabat sebagai seksi konsumsi. Hingga sekarang saya tergabung dalam kepengurusan persekutuan pemuda Bethany. Dengan tergabung didalamnya sedikit demi sedikit saya mempunyai keberanian untuk tampil di depan umum. Sudah hampir 1,5 tahun saya tergabung di dalam persekutuan tersebut dan kini saya diangkat sebagai koordinator “Creative Ministry”. Saya cukup banyak mempunyai kenalan dari anak SLTP sampai orang yang sudah bekerja. Dan menurut saya, saya orang yang cukup bergaul. Mungkin karena teman saya kurang mengenal saya sehingga menyebut saya kurang bergaul. Saya juga menjaga pergaulan saya yaitu jangan sampai pergaulan itu merusak hidup saya.
Saya selalu hadir dalam setiap perkuliahan. Jika saya tidak hadir disebabkan karena saya mempunyai kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan misalnya pada jadwal yang sama ada praktikum. Saya cukup rajin untuk belajar di luar jam kuliah dan semua tugas yang diberikan dosen selalu saya kerjakan.
Saya menjadi bersemangat jika tugas-tugas yang diberikan menarik. Menarik tidaknya tugas, selalu saya selesaikan dengan segera. Saya tidak suka menunda-nunda dan mengulur-ulur waktu terhadap segala tugas yang diberikan. Saya selalu menyelesaikannya tepat pada waktunya dan cepat. Sikap tersebut membuat saya dinilai rajin dan disiplin. Saya belum pernah berpikir bahwa saya orang yang disiplin sehingga teman menilai saya seperti itu. Jika tugas yang diberikan sangat sulit, mula-mula saya harus belajar dan belajar lagi dan berusaha mencari pemecahannya dan jika saya tidak bisa mencari pemecahannya, saya akan bertanya pada teman saya dan jika bisa kami akan bekerjasama. Keinginan kuat saya untuk mencapai tujuan dan memperoleh hasil membuat saya dinilai sebagai orang yang berambisi.
Jika bekerja kelompok, saya selalu menanyakan pendapat teman-teman terlebih dahulu walaupun sudah mengetahui jawabannya. Hal ini selalu saya terapkan karena kemungkinan ide dan pendapat mereka lebih baik. Dari hal ini saya mengetahui bahwa kepemimpinan saya ke arah konsultatif dan partisipatif. Sesungguhnya saya suka bekerja sendiri daripada berkelompok karena kejadian yang sering saya tenui jika bekerja kelompok adalah ngobrol dan banyak waktu yang terbuang begitu saja. Walaupun saya tetap mengakui hasil kerja dari kerjasama biasanya lebih baik daripada hasil kerja perorangan.
saya suka belajar dengan cara latihan karena rumus-rumus yang ada lebih mudah diingat dan biasanya bertahan lebih lama daripada belajar dengan cara menghafal. Saya tidak bisa serius belajar jika tanpa tekanan misalnya ada test atau merasa tersaingi. Dalam hal sainganlah yang membuat saya belajar giat baik dengan cara menghafal maupun latihan. Oleh karena itu, saya suka bersaing walaupun saingan kadang-kadang membuat saya jenuh (lelah dan bosan).
Saya kecewa jika seseorang tidak menepati janjinya karena orang tersebut bisa kehilangan kepercayaan saya terhadapnya. Saya tidak suka berbohong (jujur). Oleh karena iu, saya selalu berusaha menepati janji yang diberikan saya kepada orang lain. Saya tidak mau orang lain kehilangan kepercayaan terhadap saya. Saya selalu berpegang pada prinsip yang saya miliki dan prinsip tersebut harus sesuai dengan ajaran agama yang saya anut. saya termasuk orang yang suka beribadah dan berdoa sehingga teman menilai saya sebagai orang yang bertaqwa.
Jika ada masalah, saya sering mengeluh dan jika saya bingung, saya sering mengajukan pertanyaan yang mendetail sehingga teman-teman saya menilai saya sebagai orang yang cerewet. Dengan keluhan yang saya ucapkan lebih membuat beban saya menjadi ringan. Keluhan tersebut disebabkan saya khawatir terhadap masalah yang saya hadapi. Saya senang melakukan segala sesuatunya yang sudah tersusun rapi dan terencana baik. Dan saya tidak suka jika ada yang mengganggu susunan rencana saya karena saya harus berpikir lagi dan menyusun ulang rencana saya. Dan hal inilah yang kadang-kadang membuat saya khawatir. Saya merasa rapi dari segi penyusunan rencana dan tujuan bukan penampilan, buku-buku dan barang-barang yang tersusun rapi. Tidak tersusunnya buku dan barang-barang disebabkan saya sedang sibuk saat itu. Teman menilai saya cuek karena penampilan saya.
Saya termasuk orang yang suka memperhitungkan kerugian dan keuntungan atau kebaikan dan keburukan yang akan saya alami ketika saya mengambil keputusan.
Sikap perhitungan dan hemat saya membuat saya dinilai pelit oleh teman saya. Biasanya dalam kasus meminjam buku catatan. Kadang-kadang saya meminjamkan buku catatan saya kepada orang yang meminjamnya. Dan jika saya tidak meminjamkan buku catatan saya disebabkan saya sedang butuh catatan tersebut pada saat ia meminjamnya atau disebabkan orang yang meminjam sulit dihubungi dan jarang ditemui atau juga orang yang meminjam sering lupa mengembalikan buku tersebut dan juga karena kebiasaan teman yang malas mencatat sehingga selalu meminjam dari saya. Kebiasaan teman yang malas tersebut membuat saya ingin mengajarnya supaya tidak kebiasaan dengan sikap malas mencatat.
Dengan persepsi terhadap diri saya yaitu agresif mengerjakan sesuatu (militan), disiplin, berpendirian, rajin, taqwa, jujur, menepati janji dan berambisi menunjukkan saya berbakat untuk menjadi seorang pemimpin.maupun yang dipimpin. Hanya saya gugup tampil di depan umum meskipun sebelum tampil saya mempunyai motivasi yang kuat untuk tampil. Kegugupan tersebut membuat saya lupa dengan ide-ide dan gagasan yang ingin saya sampaikan. Saya juga mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yang resmi, saya kurang terampil berbahasa sehingga saya mengalami kesulitan dalam menjelaskan sesuatu. Sikap ceroboh juga mengganggu saya sehingga soal yang saya kerjakan yang sebelumnya saya yakin bisa menjawabnya dengan benar menjadi salah. Saya ingin sekali mengurangi kegugupan dan kecerobohan saya itu serta saya juga ingin mengurangi kesulitan saya menggunakan bahasa yang terampil.
Dari hasil analisis kepemimpinan tentang diri saya, saya cukup luwes menggunakan gaya kepemimpinan yang berarti gaya kepemimpinan saya tidak cendrung sama pada semua situasi. Hal ini bisa dilihat dari matriks pada halaman terakhir (terlampir). Dan dari hasil analisis kepemimpinan itu juga diperoleh bahwa gaya kepemimpinan pertama saya adalah konsultatif (tinggi tugas tinggi hubungan) yaitu pemimpin memberikan pengarahan yang cukup tetapi sudah menggunakan komunikasi dua arah dan memberi dukungan terhadap bawahan dan yang kedua adalah partisipatif (rendah tugas tinggi hubungan) yaitu adanya kesetimbangan atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara atasan dan bawahan. Gaya kepemimpinan yang bisa lebih dikembangkan adalah direktif (tinggi tugas rendah hubungan) dan delegating (rendah tugas rendah hubungan). Saya akui bahwa saya jarang menggunakan gaya ini jika memimpin. Efektifitas gaya kepemimpinan saya menunjukkan angka yang baik.
Saya terbuka dengan kritikan jika kritikan tersebut bersifat membangun. Saya mau memperbaiki kekurangan saya. Akan tetapi jika kritikan tersebut menyangkut kebiasaan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Kritikan atas ide dan rencana yang saya susun tidak selalu saya alami. Kadang-kadang saya menjadi pendengar yang baik. Jika seseorang mengeluh akan kesulitannya, saya bersedia mendengar walaupun tidak bisa memberi jawaban atas masalah yang dihadapinya. Menurut saya jika mendengar keluhannya maka beban orang tersebut akan menjadi lebih ringan. Saya bisa menjadi pendengar yang tidak baik jika saya mengikuti seminar, kuliah, atau diskusi yang membosankan.
Saya menilai diri bisa dipimpin karena saya mau mengerjakan tugas yang dibebankan pada saya dan selalu saya selesaikan dengan segera.